Skip to main content

Selain media sosial, faktanya masyarakat Indonesia juga masih menggunakan televisi, media cetak, dan radio sebagai sumber informasi. Namun, pada saat ini media sosial sudah jauh melampaui sumber-sumber informasi tersebut.

Pada masa pandemi, masyarakat yang pergerakan di luar rumahnya terbatas, sangat akrab dengan smartphone.  Koran Tempo menjadi salah satu media yang baru-baru ini mengumumkan transformasi bisnis ke dunia digital.

Menurut Tomi Aryanto, Direktur Pengembangan Bisnis Tempo, dengan melihat kenyataan masyarakat yang sangat akrab dengan gawai, Tempo melihat mempertimbangkan untuk menyajikan berita secara digital.

Dengan banyaknya pengguna media sosial seperti yang sudah dijelaskan di atas, menunjukkan bahwa media digital akan sangat menguntungkan untuk masa sekarang dan di masa depan. Hal ini mengingat akan semakin berkembangnya teknologi di masa depan.

Dalam perjalanan bisnisnya, media online harus dijalankan dengan kerja keras. Secara umum, pendapatan utama dari bisnis media online adalah periklanan. Melalui periklanan yang ditampilkan, makan si pemilik iklan akan membayar media yang menjadi wadah mereka menampilkan iklan.

Pada umumnya, media online memiliki 2 sumber pendapatan, yaitu pengiklanan dan pembaca. Jenis-jenis model bisnis media online adalah iklan display, pembuatan konten, community engagement, community insight, dan konten premium.

Media Baru

Menurut John Pavlik, sang figur “jurnalistik masa depan”, menulis dalam buku Journalism and New Media (2001) menyebutkan bahwa media baru membawa perubahan dalam 4 sisi.

Sisi pertama adalah perubahan isi berita sebagai hasil dari konvergensi teknologi. Sisi kedua, cara jurnalis bekerja dan perubahan perangkat kerja di dunia digital. Ketiga adalah struktur dari ruang redaksi secara virtual. Dan terakhir adalah media baru mengubah tatanan antara organisasi media, jurnalis dengan publik, audiens, pengiklan, pemerintah, dan sebagainya

Memasuki abad ke-21, ada 4 tantangan bagi industri media, yaitu masalah finansial, kredibilitas lembaga, kualitas produk jurnalistik, dan perkembangan media baru.

Dengan hadirnya internet yang mempermudah pencarian berita atau informasi, masyarakat akan semakin gemar menggunakan internet. Pihak periklanan akan melihat bahwa media digital online dengan pengguna sebanyak itu akan menjadi “lahan basah” untuk mempromosikan produk-produk terbaru. Dengan begitu, pihak media pun akan diuntungkan.

Untuk masa depan dunia jurnalistik, perusahaan media yang “melebarkan sayap” ke ranah digital merupakan keputusan yang sangat tepat. Melalui media digital, perusahaan media dapat menerbitkan berita yang sesuai dengan berbagai golongan usia. Generasi muda yang sangat akrab dengan media sosial akan mudah dijangkau.

Hal itu dipertegas dengan data dari riset AC Nielsen, bahwa pembaca media cetak selama 4 tahun terakhir turun menjadi 4,5 juta orang, sedangkan pembaca media online semakin “meroket” di angka 6 juta orang. Berbagai kemudahan di media digital menjadi suatu keunggulan untuk mendapatkan informasi dibandingkan dengan media cetak.